cover
Contact Name
Abu Muslim
Contact Email
abumuslim@kemenag.go.id
Phone
-
Journal Mail Official
abumuslim@kemenag.go.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Al-Qalam
ISSN : 08541221     EISSN : 2540895X     DOI : -
Core Subject : Religion,
Al-Qalam Jurnal Penelitian Agama dan Sosial Budaya adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan 2 edisi dalam setahun oleh Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar. Terbit sejak tahun 1990. Fokus Kajian Jurnal berkaitan dengan penelitian Agama dan Sosial Budaya. Lingkup Jurnal meliputi Bimbingan Masyarakat Agama dan Layanan Keagamaan, Pendidikan Agama dan Keagamaan, Naskah keagamaan Kontemporer, Sejarah sosial keagamaan, Arkeologi religi, Seni dan Budaya Keagamaan Nusantara.
Arjuna Subject : -
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 21, No 2 (2015)" : 16 Documents clear
MOTIF DAN NILAI DI BALIK PRAKTIK BEREBUT JENAZAH DI TORAJA Abraham Sere Tanggulungan dan Joni Tapingku
Al-Qalam Vol 21, No 2 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.322 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i2.228

Abstract

Penelitian ini didasari oleh adanya praktik berebut jenazah di Toraja. Praktik ini terlihat tidak masukakal, mengingat konsekuensi pelaksanaan upacara kematian atau aluk rambu solo’ dalam masyarakatToraja yang berbiaya tinggi. Mengingat hal itu, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkanmotif dan nilai yang mendasari praktik tersebut. Dengan menggunakan pendekatan penelitian kualitatif,dan menetapkan Kecamatan Tondon, Kabupaten Toraja Utara, sebagai lokus penelitian, maka diperolehkesimpulan bahwa motif yang melatari praktik berebut jenazah ialah motif cinta kasih, mebala kollong,egoisme dan ekonomi. Mendalam di balik motif itu terdapat nilai-nilai seperti nilai religius, kekeluargaan,persekutuan, longko’ atau siri’, dan nilai pragmatisme-materialistis. Temuan ini menunjukkan bahwamotif dan nilai yang mendasari praktik tersebut ada yang luhur dan sesuai dengan nilai-nilai keagamaan(Kristiani) tetapi ada pula yang bertentangan.
PENINGKATAN ESQ (EMOTIONAL-SPIRITUAL QUOTIENT) MELALUI TAREKAT QODIRIYAH WA NAQSABANDIYAH DI PONDOK PESANTREN MIFTAHUL HUDA MALANG Mohammad Yasin Yusuf
Al-Qalam Vol 21, No 2 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.463 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i2.233

Abstract

Saat ini masyarakat telah berada di zaman modern. Nilai, norma dan ajaran agama dalam kehidupanmasyarakat modern semakin memudar, dan diganti oleh pola hidup materialis serta penghambaan dirikepada kebendaan untuk mencapai kepuasan keduniaanya semata. Dari sinilah maka perlu digagasadanya konsep untuk menyeimbangkan antara kebutuhan duniawi dan kebutuhan ukhrowi melaluipeningkatan ESQ (Emotional-Spiritual Quotient) dengan salah satu caranya melalui pengamalanTarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah sebagaimana yang dilakukan di Pondok Pesantren Miftahul HudaMalang. Penulisan artikel ini dilakukan melalui penelitian lapangan (field research) dengan model studikasus yang menggunakan metode deskriptif dan dengan pendekatan kualitatif. Dari penelitian yangpenulis lakukan diketahui bahwa dampak yang di timbulkan dari pengamalan Tarekat Qadiriyah waNaqsyabandiyah di Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang ini adalah terbentuknya akhlak Takhalli(membersihkan diri dari sifat-sifat tercela), Tahalli (menghiasi diri dari sifat-sifat yang terpuji), dan Tajalli(mencapai insan kamil). Dengan terbentuknya akhlak tersebut, seseorang akan mempunyai kecerdasandalam melakukan hubungan dengan dirinya sendiri, hubungan dengan orang lain, lingkungan sosial,lingkungan sekitarnya dan semua itu didasari atas dasar nilai Ilahiyah. Hal inilah yang sebenarnya dapatdi jadikan sebagai upaya dalam peningkatan ESQ (Emotional-Spiritual Quotient) masyarakat muslimdi era modern.
MASYARAKAT ISLAM DI KAMPUNG KEPAON KOTA DENPASAR PROVINSI BALI Nuryahman Nuryahman
Al-Qalam Vol 21, No 2 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.508 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i2.238

Abstract

Kampung Kepaon merupakan salah satu pemukiman masyarakat Islam yang berada di tengah kotaDenpasar, dimana sebagian besar atau mayoritas beragama Hindu. Dari segi sejarah kampung Kepaonberkembang sejak tahun 1891 dan erat kaitannya dengan keberadaan kerajaan Badung. Kehidupanmasyarakat dan tradisi budayanya sangat unik dan menarik untuk dikaji, karena menggambarkanharmoni serta keselarasan yang dibangun sejak awal kampung Kepaon ada. Di Kampung Kepaonterjadi akulturasi yang dibangun secara genealogis dan kultural yang menjadikan hubungan harmonisantara masyarakat Islam dengan masyarakat Hindu Bali disekelilingnya. Masyarakat Islam di KampungKepaon mempunyai identitas yang khas, sebagai hasil dari akulturasi budaya yang dimanifestasikandalam kehidupan sehari-hari. Dengan berbagai gambaran kehidupan masyarakat Islam di KampungKepaon yang penuh toleransi dan harmoni dapat diambil manfaat untuk hidup penuh kedamaian,persatuan dan kesatuan secara lebih luas.
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DI SLB NEGERI PEMBINA TINGKAT PROVINSI PAPUA KOTA JAYAPURA Amiruddin Amiruddin
Al-Qalam Vol 21, No 2 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.606 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i2.229

Abstract

Pendidikan agama merupakan bidang studi wajib di lembaga pendidikan dengan tujuan membantupeserta didik memperoleh kehidupan yang bermakna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuigambaran deskriptif mengenai pendidikan Agama Kristen bagi anak difabel di Sekolah Luar Biasa,serta menemukan model pembelajaran yang tepat di SLB. Masalah yang diangkat adalah a) bagaimanapelaksanaan Pendidikan Agama Kristen di SLB, b) bagaimana konsep pendidikan agama bagi anakberkebutuhan khusus, serta c) apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat pelaksanaanpendidikan Agama Kristen di SLB. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui observasisederhana terhadap pengelolaan SLB, wawancara singkat dengan kepala sekolah dan guru di SLB sasaranpenelitian dan dokumentasi visual terhadap sarana dan prasarana SLB di Jayapura. Hasil dari penelitianini adalah 1) pelaksanaan pendidikan agama belum sesuai dengan harapan, karena belum tersedia guruagama khusus yang memiliki kompetensi dibidang keagamaan, sehingga untuk mengisi kekosongantersebut kepala sekolah menugaskan guru yang dianggap mampu untuk memberikan materi pendidikanagama. 2) konsep pembelajaran agama yang diterapkan dengan menggabungkan semua siswa difabeldalam satu kelas untuk semua tingkatan. Idealnya pembelajaran pendidikan agama di SLB dilakukanberdasarkan jenis difabel dengan pendekatan pembelajaran individual.
JEJAK ORANG MELAYU SEBAGAI PENYEBAR AGAMA ISLAM DI KERAJAAN GOWA-TALLO Muhaeminah Muhaeminah; Makmur Makmur
Al-Qalam Vol 21, No 2 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1368.035 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i2.234

Abstract

Kehadiran orang Melayu pada awal abad XVI M untuk berdagang dan menyebarkan agama Islam di Kerajaan Gowa-Tallo pasca kejatuhan Malaka oleh bangsa Portugis terekam di dalam naskah lontara Kerajaan Gowa dan Wajo. Rekam jejak Islamisasi Kerajaan Gowa-Tallo oleh orang Melayu menarik untuk dikaji dalam perspektif arkeologis. Penelitian menggunakan metode kualitatif, dengan data bersumber dari catatan lapangan, rekaman fotografi, naskah lontara, data pustaka, dan hasil wawancara, menggunakan strategi penelitian lapangan, yaitu survei, ekskavasi dan wawancara. Analisis data menggunakan pendekatan induktif, deskriptif, dan tipologis. Sebaran temuan arkeologis berupa masjid dan makam kuno telah memberikan petunjuk tentang daerah okupasi orang Melayu, fase-fase permukiman orang Melayu, dan fase Islamisasi Kerajaan Gowa-Tallo oleh orang Melayu.
MERAWAT KERUKUNAN DENGAN KEARIFAN LOKAL DI KABUPATEN MUNA SULAWESI TENGGARA Sabara Nuruddin
Al-Qalam Vol 21, No 2 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.241 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i2.239

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mendeskripsikan kearifan lokal Muna yang telah diimplementasikandalam menciptakan kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Muna. Adapun permasalahan dalampenelitian ini adalah bagaimana operasionalisasi kearifan lokal dalam merawat kerukunan umat beragamadi kabupaten Muna? Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif untuk mendeskripsikanoperasionalisasi kearifan lokal Muna dalam membangun kerukunan umat beragama. Dari hasil temuanpenelitian didapatkan bahwa operasionalisasi kearifan lokal dalam membangun kerukunan umatberagama di kabupaten Muna dilakukan melalui pendekatan kultural dan struktural serta difungsikansebagai alat kuratif maupun preventif dari segala potensi yang merusak kerukunan umat beragama dikabupaten Muna. Terdapat beberapa kearifan lokal Muna yang secara fungsional cukup efektif dalammerawat suasana kerukunan di Muna. Yaitu; budaya gampola atau gotong-royong, tarian modure danlinda’, serta pesan-pesan bijak dari kabali seperti dapo Moa Moa Sioho (saling mengasihi satu sama lain),dapo angka angkatau (saling menghormati satu sama lain), dapo mo moologho (saling tolong menolongsatu sama lain), dapo adha adhati (saling menghargai satu sama lain), dan dapo pia piara/dapo bhinibhinikuli (saling asah, saling asih, saling asuh, saling tenggang rasa satu sama lain).
EVALUASI PENEGERIAN MADRASAH Faridah Hanum
Al-Qalam Vol 21, No 2 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.882 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i2.230

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas penyelengaraan madrasah setelah dinegerikan.Penelitian evaluasi penegerian madrasah menggunakan metode survey pada Madrasah Negeri (MI, MTsdan MA) yang tersebar di 12 propinsi meliputi: Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Banten, Sumsel, Riau, Babel,Lampung, Kalsel, Sulawesi Utara dan Bali. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Telah terjadi perubahansistem pengelolaan madrasah yang dinegerikan terkait dengan perekrutan, manajemen, pendidikdan tenaga kependidikan, sarana prasarana, dan kesiswaan; 2) Kendala dalam pengelolaan madrasahmencakup keterbatasan sarana prasarana, rendahnya anggaran dari pemerintah, dan rendahnyakompetensi guru; 3) Kebijakan penegerian madrasah membawa pengaruh terhadap meningkatnyaprestasi akademik dan non akdemik siswa serta tingginya animo masyarakat; dan 4) Strategi pemerintahmeningkatkan mutu madrasah dilakukan melalui perbaikan manajemen kurikulum, kesiswaan, saranaprasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, keuangan dan hubungan masyarakat.
PERKEMBANGAN PENDIDIKAN MADRASAH DI TANAH PAPUA Muhammad Murtadlo
Al-Qalam Vol 21, No 2 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.497 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i2.235

Abstract

Kehadiran madrasah di Papua sering dituduh sebagai bagian dari Islamisasi. Padahal kehadiranmadrasah di daerah itu lebih banyak diperuntukkan untuk menyediakan pendidikan bagi anak-anakpara pendatang yang kebanyakan muslim. Penelitian ini ingin mencoba melacak sejarah perkembangandan dinamika madrasah di tanah papua. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif denganobyek sasaran seluruh daerah di Papua. Penelitian ini menemukan data bahwa madrasah di Papuasudah ada sejak awal abad 19. Namun perkembangan madrasah sering terputus karena terbatasnyaSumber Daya manusia yang mengembangkannya. Madrasah berkembang secara masif sejak hadirorganisasi yayasan pendidikan islam (YAPIS) yang berdiri tahun 1968, sebuah yayasan yang menaungisemua yayasan/organisasi penyelenggara madrasah termasuk NU dan Muhammadiyah. Penelitianini merekomendasikan perlunya madrasah membuka diri untuk melayani siswa non muslim dengankewajiban menyediakan guru agama sesuai dengan agama murid dan perlunya kementerian agamamengirim guru-guru berkualitas di papua.
PEMBERDAYAAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN ATTARBIYATUSSAKILAH KOTA KENDARI Abd. Kadir M.
Al-Qalam Vol 21, No 2 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.984 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i2.226

Abstract

Penelitian ini mendiskripsikan berbagai kegiatan keterampilan dalam pemberdayaan santri yangdilakukan oleh Pondok Pesantren Attarbiyatussakilah dan menggambarkan peluang dan tantanganprospek pengembangannya. Dengan metode kualitatif, temuan penelitian menunjukkan bahwa PondokPesantren Attarbiyatussakilah melaksanakan dan mengembangkan berbagai macam keterampilanmelalui kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler dengan melibatkan pimpinan, pembina, dan santripesantren serta masyarakat di sekitar pesantren. Jenis kegiatan pemberdayaan yang dilakukan dandikembangkan oleh pesantren disesuaikan dengan kondisi lingkungan, sarana dan prasarana, dankemampuan yang dimiliki pesantren. Kegiatan dan pengembangan pemberdayaan memiliki prospekyang sangat urgen dalam pembekalan keterampilan bagi santri, penunjang kehidupan santri dalamkehidupan di pesantren, dan merupakan potensi sumber dana dalam pengelolaan pesantren.
PERGESERAN PARADIGMA KEAGAMAAN MAHASISWA MUSLIM DI UNIVERSITAS WIDYAGAMA MAHAKAM SAMARINDA Abd. Shadiq Kawu
Al-Qalam Vol 21, No 2 (2015)
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.064 KB) | DOI: 10.31969/alq.v21i2.240

Abstract

Penelitian ini berupaya mengidentifikasi pergeseran paham keagamaan yang terjadi dikalanganmahasiswa sekaligus memahami bagaimana pergeseran itu terjadi. Penelitian menggunakan metodekualitatif dan penggalian data dilakukan dengan cara wawancara terhadap tokoh-tokoh yang dipilih(purposive sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergeseran paham yang terjadi di kalanganmahasiswa muslim di UWGM Samarinda adalah pergeseran paham keagamaan ke arah pahamkeagamaan yang revivalis-modernis. Pergeseran pemahaman keagamaan tersebut disebabkan olehkuatnya penetrasi kelompok tarbiyah Ikhwanul Muslimin hingga akhirnya berhasil menguasai LembagaDakwah Kampus yang memiliki saluran resmi dari kampus. Dalam konteks kehidupan dewasa inipaham keagamaan yang diusung sangat resisten karena bersikap anti terhadap berbagai khasanah tradisiIslam lokal termasuk juga sikap yang cenderung intoleran terhadap kelompok Islam yang tidak sehaluandengan mereka.

Page 1 of 2 | Total Record : 16